Senin, 03 November 2014

Ayam Dulu atau Telur Dulu ?


"Mana yang lebih dulu ada, Ayam atau telur, cing..."
Mungkin dulu kita sering mendengar tentang teka-teki tersebut, bukan? dan jawabannya, pasti menggelikan, jika tidak disebut susah dan bikin puyeng. Sebab jawaban itu terus berputar seperti tidak menemukan ujung. Menjawab Ayam lah yang pertama, salah! tak akan ada ayam tanpa telur. Demikian juga sebaliknya. Dan sepertinya sampai kapanpun kita tidak akan menemukan jawaban yang benar. 

tapi untungnya, ilmu pengetahuan sekarang ini telah berhasil menemukan jawaban yang logis dan masuk akal. Dan jawaban tersebut bukan main-main karena disertai dengan pembuktian melalui sains dan teruji kebenarannya. Sungguh menakjubkan. Teka-teki para tukang gembala kerbau dan kambing dulu, jawabannya harus melalui penelitian ilmiah dan telaah sains, bahkan tidak tanggung-tanggung karena yang menjawab adalah para profesor yang memiliki kapabilitas dalam bidang ilmu pengetahuan.

Jawaban absolute yang tidak bisa dibantah lagi bahwa, antara Ayam dan telur, maka Ayamlah yang lebih dulu ada. Atau ayam lah yang menyebabkan adanya telur. Sebagaimana di laporkan oleh www.mailonline.com, para peneliti telah menemukan bahwa; pembentukan kulit telur bergantung pada satu protein yang hanya bisa ditemukan dalam indung telur ayam.Ini berarti bahwa; telur hanya bisa ada, jika berada di dalam tubuh ayam.

protein yang di sebut dengan ovocledidin 17, atau OC-17 bertindak sebagai katalis untuk mempercepat pembentukan kulit telur tersebut, yaitu cangkang bagian luar yang keras yang bertindak sebagai pelindung bagi kuning dan putih telur. untuk membuktikan ini para ilmuwan dari universitas di Sheffield dan Warwick, menggunakan super komputer untuk men'zoom in' proses pembentukan telur tersebut. 

Dr. Colin Freeman, dari Departemen Teknik Material Universitas Sheffield mengatakan: 
"Selama ini orang mengira bahwa telur lebih dulu ada dari pada ayam, akan tetapi sekarang kami memiliki bukti ilmiah bahwa, Ayamlah yang lebih dulu ada sebelum telur".

Hasil penelitian menunjukkan bahwa protein yang ada di dalam tubuh ayam, mengendalikan proses pembentukan cangkang telur, yang kemudian menjadi telur. dan ini sangat menakjubkan. Hasil temuan tersebut kemudian di publikasikan dalam makalah; "Structural Control of Cyristal Nuclei by an Egg Shell Protein". "Memahami cara ayam membuat telur dapat memberi petunjuk menuju rancangan maupun bahan baru," demikian kata Prof. John Hardling, dari Universitas Sheffield."Alam telah menemukan solusi inovatif untuk semua jenis masalah dalam ilmu tentang materi dan teknologi. Kita belajar banyak dari alam" Tambahnya. "Nah, Mudah-mudahan dengan adanya pembuktian melalui penelitian tersebut, tidak akan ada debat lagi, tentang: " duluan mana telur apa ayam". 


Jumat, 31 Oktober 2014

Tentang Kalajengking



Kalajengking adalah hewan penyengat yang sangat berbahaya. Hewan ini sudah ada sejak 400 juta tahun yang lalu. Diperkirakan ada sekitar 600 spesies yang tersebar diseluruh bumi.
Racun kalajengking sangat bervariasi, mulai dari jenis racun yang hanya menimbulkan nyeri seperti pada Kalajengking Jawa, hingga jenis racun yang mematikan seperti pada Kalajengking Meksiko atau Kalajengking Afrika.
Bila hanya diperhatikan sekilas, perbedaan antara satu spesies kalajengking dengan spesies kalajengking lainnya tidak akan tampak dengan jelas. Kecuali dari besar ukuran dan warna kalajengking.
Mengisap Cairan
Kalajengking hidup dengan memakan jaringan lunak atau cairan dari mangsanya. Setelah mangsa dilumpuhkan, kalajengking akan menghisap cairan dari tubuh mangsanya.
Mangsa kalajengking diantaranya adalah belalang, jangkrik ngengat, lalat, semut dan laba-laba.
Kalajengking memanfaatkan kedua jepit besar yang berada di bagian depan untuk menangkap mangsa. Pada keadaan seperti ini, kalajengking akan menegakkan ekor sehingga sengatnya akan mengarah ke depan.
Pemangsa Kalajengking
Walaupun memiliki sengat yang mematikan, kalajengking tidak lepas dari predatornya di rantai makanan. Predator atau pemangsa kalajengking antara lain adalah kelabang, kadal, ular, burung dan kera. Kalajengking juga bisa saling memangsa satu dengan yang lainnya.
Kalajengking Melahirkan..?
Kalajengking adalah hewan yang memiliki mata dengan penglihatan yang kurang baik.
Kalajengking juga tidak bertelur, tetapi melahirkan anak. Telur yang sudah dibuahi disimpan dalam rongga pengeram tubuh. Setelah anak-anaknya lahir, anak-anak kalajengking akan memanjat punggung induknya.



Rabu, 29 Oktober 2014

Misteri Hewan Purba Komodo

Komodo merupakan binatang langka yang hanya terdapat di Indonesia. Komodo berkembang biak dengan cara menetaskan telurnya di tanah-tanah yang tersebar di kepulauan Komodo. Komodo menunggu telurnya menetas antara delapan sampai sembilan bulan.
Komodo kawin antara bulan Juli sampai Agustus, dan delapan bulan kemudian atau bulan April tahun berikutnya kita akan melihat anak-anak Komodo lahir. Dalam setiap tempat bertelur rata-rata terdapat telur sekitar 820 telur. Bila dari 820 telur itu menetas sekitar 200 butir, maka di pulau Komodo telah menetas 1000 kadal buas baru yang haus darah dan daging bangkai. Keganasan binatang melata yang telah lahir ini telah mengancam binatang lain seperti Babi hutan, kijang dan kuda liar.
Pulau Komodo terletak di sebuah selat antara Pulau Flores di Nusa Tenggara Timur (NTT) dan Sumbawa di Nusa Tenggara Barat (NTB), pelabuhan terdekat untuk mencapai Pulau Komodo yaitu Labuan Bajo di Kabupaten Manggarai, Flores Barat. Pulau Komodo adalah bagian dari Taman Nasional Komodo yang mempunyai luas 173 ribu hektar, bagian terbesar Taman Nasional Komodo adalah perairan laut. Dasar laut perairan Komodo adalah yang terbaik di dunia, di permukaan laut menyembulnya daratan-daratan kering yang berbukit karang. Daratan ilalang dan berumput tipis ini adalah habitat asli bagi Kadal raksasa buas. Kadal ini dipercaya sebagai sisa binatang purba Dinosaurus yang masih hidup.
Masyarakat sekitar menyebut binatang raksasa ini dengan sebutan ora. Satu-satunya peradaban di wilayah ini adalah Kampung Komodo, kampung ini adalah kampung nelayan, penduduknya adalah pendatang dari Sumbawa, Bugis dan suku penjelajah lainnya.
Di pulau ini mereka telah membentuk komunitas sendiri sampai beberapa generasi dan hidup berdampingan dengan satwa buas tersebut. Keharmonisan dari kedua komunitas ini telah hampir ratusan tahun terus terbina dengan Ora. Satu-satunya insiden kepada penduduk disini yang pernah terjadi yaitu tewasnya gadis kecil akibat digigit oleh Komodo.
Komodo hidup di Pulau Komodo, di Pulau Linca dan Gilimontang. Dan yang paling banyak hidup ada di pulau Komodo, diperkirakan di sana hidup sekitar 2.500 ekor.
Mangsa terbesar dari Komodo ini adalah satwa yang berada di hutan Taman Nasional ini, Rusa, Babi hutan dan Kuda liar. Komodo termasuk binatang yang cerdik dan hati-hati dalam menangkap mangsanya. Kepada manusia dan Babi hutan ia tidak sembarangan menyerang atau memangsa. Ketika berburu babi yang sedang bergerombol dalam jumlah besar tidak pernah diserang, sebab biasanya Babi akan balik menyerang bersama-sama dan itu membuat takut Komodo, makanya babi hutan yang dijadikan mangsa biasanya Babi hutan yang sedang sendiri atau terpisah dari rombongannya.
Sedang kepada manusia komodo tidak mau menyerang karena akan tahu akibat yang akan ditimbulkan bila memangsa manusia yaitu akan mendatangkan petaka bagi dirinya, kematian.
Komodo bisa berlari dengan kecepatan sekitar 20 km/jam, dan ini merupakan ancaman bagi manusia apabila tidak berhati-hati atau mengusik mereka. Dan bila diganggu mereka umumnya akan menyerang balik dan mengejar.
Ada beberapa larangan bagi pengunjung yang akan datang ke Pulau Komodo ini terutama bagi wanita yang sedang haid atau datang bulan, karena Komodo bisa mencium darah, atau luka berdarah sampai 2 Km. Sebaiknya bila berkunjung ke pulau Komodo, harus mempersiapkan segala sesuatunya termasuk menghindari pakaian berwarna merah.
Selain sebagai kawasan wisata, Pulau Komodo juga sebagai tempat konservasi dan penelitian. Sekarang Komodo di Pulau Komodo terancam punah, karena di habitat aslinya terus terdesak menurun walau ia terus bertelur. Komodo sebenarnya tidak mempunyai predator. Perburuan oleh masyarakat hanya dilakukan kepada kerbau dan Babi hutan. Penurunan habitat Komodo sampai sekarang belum diteliti secara mendalam. Sehingga tidak tahu pasti kepunahan mereka disebabkan karena apa.
Pulau Komodo yang di dalam peta dunia hanya sebuah titik, padahal keberadaannya merupakan karunia yang tiada tandingnya karena hanya ada di Indonesia. Di habitat aslinya akankah Komodo terus terdesak oleh manusia dan pembangunan. Suatu hal yang perlu perenungan lebih lanjut bagi kepentingan generasi mendatang.


Minggu, 02 Oktober 2011

Kelinci

Kelinci adalah hewan Mamalia yang bertubuh kecil, yang mampu hidup di banyak tempat di muka bumi. Terdapat beberapa jenis kelinci yang ada di dunia ini, jenis tersebut adalah Kelinci Eropa / European rabbit (Oryctolagus cuniculus),Kelinci Cottontail (genus Sylvilagus; 13 species), Kelinci Amami (Pentalagus furnessi, terdapat di Daerah Amami ÅŒshima Jepang)..


· Habitat Kelinci
Kelinci mampu hidup di banyak kawasan di bumi dan mereka sangat menyukai hidup berkelompok. Kelinci Eropa yang terdiri dari banyak jenis, memiliki sifat menyukai membuat lobang di bawah tanah atau lobang diantara semak (perhatikan gambar) sebagai habitatnya.

Ekosistim yang banyak dihuni kelinci adalah padang rumput, hutan, semak belukar. Kelinci juga mampu beradaptasi dengan padang pasir maupun daerah yang basah. Lebih dari separo populasi kelinci dunia hidup di Amerika Utara. Selebihnya mereka hidup tersebar di Eropa, India, Sumatra, Jepang danj Afrika.
· Karakter Kelinci
Kelinci memiliki karakter selalu siaga pada lingkungan sekelilingnya dan akan bereaksi ageresif untuk menjauhi ancaman yang berada disekitarnya. Mereka mampu melakukan pengamatan terhadap lingkungan dengan jangkauan yang jauh. Sehingga kelinci merupakan
hewan yang sangat aktif.
· Perkembangbiakan
Kelinci betina akan memasuki siap kawin bila memang betul betul telah dewasa, dengan jumlah uterus yang sepasang memungkinkan untuk memiliki jumlah bayi kelinci lebih dari satu (multiple impregnations), biasanya kelinci betina mampu hamil dengan jumlah anak 12 – 13. Masa menyususi anak kelinci berlangsung selama 30 – 32 hari. Kelinci jantan umumnya menjadi steril selama bulan-bulan musim kemarau.
· Bahan Makanan Kelinci
Kelinci termasuk hewan herbivora yang makanan utamanya adalah rumput hijau, semak dandaun tumbuhan hijau lainnya. Oleh karena itu kelinci sangat menyukai pakan yang berkadar cellulose (zat gula tumbuhan) berkadar tinggi, yang justru sangat sulit dicerna oleh pencernaan kita.
Kelinci mencerna bahan makanan yang kasar tersebut, pada periode merumput yang membutuhkan waktu lebih dari ½ jam. Waktu perioda merumput ini akan lebih panjang pada keadaan iklim yang tidak mendukungnya.
Proses penghancuran bahan pangan hijaun berlangsung di cecum besar, bagian usus yang merupakan bagian usus yang terletak antara usus besar dan usus kecil. Dalam cecum banyak terjadi sisbiosis bakteri yang membantu berlangsungnya pencernaan cellulose dan produksi vitamin B.
· Budidaya Kelinci
Gambar Kelinci (Oryctolagus cuniculus) yang siap di budidaya
Kelinci budidaya bisa kita usahakan dengan membuatkan kandang, dengan ukuran agak longgar guna keperluan gerak kelinci (exercise). Apabila kita memiliki cukup ruangan bebas di sekeliling rumah, bisa saja kelinci dibiarkan lepas berkawanan. Tetapi unsur keamanan tetap diperhatikan sehingga kelinci tidak lepas kea lam bebas. Kelinci yang dikandang sebaiknya diberi pakan “konsentrat” secukupnya dan hijauan segar. Di negara maju kelinci sengaja di budidaya untuk keperluan baju penghangat yang dibuat dari bulu kelinci dan keperluan konsumsi daging kelinci
Gambar Daging kelinci




Berlangganan dengan E-mail

Untuk mendapatkan artikel terbaru, silahkan masukkan email saudara

Recent Articles

© 2014 NAZWA KAMILA . WP themonic converted by Bloggertheme9. Powered by Blogger.